Waktu terus
berjalan. Kedekatanku dengan Arvi juga semakin dekat. Hari ini sekolah
diliburkan karena sekolah sedang digunakan untuk ujian kakak kelas kami yang
sebentar lagi mencapai finalnya di jenjang sekolah menengah pertama. Hubunganku
dengan Arvi juga tidak pernah lepas kontak. Kami selalu memberi kabar lewat
pesan singkat. Sore ini matahari sangat terik memancarkan cahayanya sehingga
membuat udara terasa gerah dan panas. Aku sedang duduk bersantai diteras depan
rumahku sambil makan es krim. Saat itu aku juga sedang berSMSan dengan Arvi.
Tiba-tiba aku membaca pesan singkat dari Arvi yang intinya dia suka dan sayang
denganku. Dia juga bertanya apakah aku mau jadi pacarnya atau tidak? Saat itu
aku sangat kaget dan tidak peracaya
dengan isi pesan singkat dari Arvi. Aku berfikir banyak tentang tawaran yang
diberikannya. Aku sangat bingung sekali. Ini mimpi atau kenyataan. Untuk mengeceknya
aku mencubit tangan dan pipiku. Keduanya terasa sakit. Ini menandakan aku
sedang tidak bermimpi.
Malam harinya aku memberi tahu Arvi
soal keputusanku. Aku muntuk menerima tawarannya dan mau menjadi pacarnya.
Usahaku selama ini untuk membuang jauh-jaih virus jatuh cinta terhadapnya hanya
sia-sia. Karena kenyataan yang ada aku masih emmiliki perasaan terhadapnya. Dan
kini aku juga senang ternyata Arvi juga suka dan sayang denganku. Sejak malam
itu aku resmi menjadi pacarnya. Hari-hariku lewati bersama-sama. Dunia bagaikan
taman penuh bunga yang indah nan cantik bermekaran. Yang membuat hidupku
semakin berwarna. Aku juga menjadi semakin semangat dalam menjalani hidupku.
Sosoknya yang begitu menyenangkan,selalu membuatku tersenyum, selalu ada
disaatku membutuhkannua, dan membuatku bahagia. Aku hany bisa berharap semoga
hubunganku dengan Arvi dapat berjalan dengan rapi dan dengan tempo yang lama.
* * *
0 komentar:
Posting Komentar