Sejarah. Banyak org bilang kita patut belajar dari sejarah.
Alasannya sih dengan tujuan supaya kita nggak mengulang lagi kedalam
suatu kesalahan yg sama. Nah karena itu, adanya sejarah membuat kita
bisa jadi lebih baik.
Pastilah, setiap manusia didunia ini nggak mau jatuh lagi kedalam
kesalahan yg sama. Apalagi masalah itu adalah yg sangat merugikan diri
kita. Oke..... Ini knp jd malah ngomongin sejarah? Ak bingung ak harus
ngetik apa lagi. *beberapa menit kemudian*
Oiya. Ngobrolin soal sejarah itu pasti ngomongin soal masalalu. Hyaaak!
Baiklah, mari kita mulai perjalanan dari......dari mana ya? Dari
terserah tanganku sm otakku mau ngetik apa aja kali ya. Biarkan otak dan
tanganku berdiskusi dulu. ----
Kuranglebih 3hari aku mengurung diri dikamar. Setelah
melihat hasil nilaiku yang ternyata tdk sesuai dgn dugaan dan harapan.
Ak merasa bodoh. Aku menyesal. Dan aku hanya bisa menangis tiada henti.
Aku pengen bgt bisa berhenti nangis, tp air mataku yg menolakku agar aku
tetap memberi ruang untuk tempat air mataku ini mengalir ke pipi. Tepat
di hari ke 3, siang itu ak mulai berusaha untuk menghapus air mataku,
menghapus mata pandaku, dan menghapus penyesalanku. Aku harus
bisa!--begitu kata hatiku. Ahirnya, aku masuk disebuah sekolah dibawah
pimpinan departemen agama. Aku terus berusaha menyembunyikan segala
bentuk rasa sedihku dan rasa kecewaku. Aku berusaha tenang dan berusaha
mensyukuri nikmat yg telah diberikan Allah kepadaku. Aku mulai mengenal
banyak teman baru disana. Aku mulai mengenal kembali suasana sekolah
agama yg selama 3th sblmnya tdk aku rasakan karena aku duduk dibangku
sekolah milik kementrian pendidikan.
Semester pertama. Aku merasa sangat rendah diri atas
kemampuan yg aku miliki. Disini ak bertarung dengan teman-teman yg jauh
lebih pandai daripada aku. Kemudian aku dengan sekuat tenagaku
mengumpulkan niat dan usaha utk terus belajar agar aku bisa lebih
daripada mereka. kegigihanku membuahkan hasil, di ahir semester satu aku
tergabung dalam siswa peraih 5 besar teratas. Itu td didalam lingkungan
akademik. Kemudian soal ekatrakulikuler dan organisasi, ak tergabung
dalam pasukan suara dan pasukan berbaris. Dipasukan suara aku sebagai
anggota. Dan dipasukan berbaris ak mendpt tanggungjwb sbg pengurus. Saat
itu, aku inget banget, dengan bermodalkan 'keisenganku', ak ikut dalam
open recriutment kepengurusan dan ak memilih sbg ketua. Dan nggataunya
ternyata ak terpilih setelah melewati beberapa tahapan. Oke mulai dari
sini, ak mulai belajar berorganisasi.
Semester dua. Seperti biasa aku mengikuti kegiatan
pembelajaran. Cara belajarku jg masih sama dengan yg sblmnya. Tp
Peringkat di ahir semesterku turun. Ntah karena apa dan apa yg terjadi
didalam diriku. Oke. Diwaktu ini memang ak berperan menjdi org yg lebih
aktif dari sblmnya. Ak mulai belajar banyak dan mendapat pengalaman
banyak. Aku mulai mengasah kelebihanku dibidang organisasi. Ternyata
seru. Iya seru banget. Ak mulai berinteraksi dengan banyak org. Ak mulai
mengenal banyak org. Dan ak mulai belajar memanage apapun itu, termasuk
waktu. Oiya dari sini juga, ak mulai belajar membuat sebuah acara yg
melibatkan org lain. Walaupun bukan event yg besar, tapi ak bersyukur
bisa menjadi aku yg seperti ini. Pengalaman adalah guru yang paling
berharga didalam sebuah kehidupan--dan aku sangat setuju dengan quotes
itu
kembali ke topik. Melihat kondisi nilaiku yg mulai menurun, orangtuaku
merasa cemas sekali dgn nasibku. Ntah apa yg ada dibenak mereka wkt itu.
Sampai-sampai tdk memperbolehkanku mengikuti organisasi lagi. Waow!
Well, Setiap tahun pasti selalu ada regenerasi. Wkt itu ak mengikuti
wawancara, ak ditawarin utk ikut kembali dalam kepengurusan, tp apa
boleh buat. Dengan segala macam cara ak lakukan utk menolaknya.
Sampaisampai ak hrs mengeluarkan air mataku. Aku beralasan karena kedua
orang tua ku yg nggak memperbolehkanku, padahal nggak sepenuhnya itu
menjadi alasanku utk menolaknya. 'Iya ak lbh memilih pergi. Ak lbh
memilih menjauh. Dan ak lbh memilih mengalah. Orangtuaku bukan
satusatunya alasan mengapa aku menolak tentang kepengurusan itu'. Oops!
Ada hal lain yg membuatku--menarikku utk berjalan mundur. Km tau apa
itu? Ntah ak sanggup utk menceritakannya atau tdk. Ak mulai merasa tdk
nyaman dengan kondisi yang ada, dengan keadaan yg terjadi saat itu. Blm
sepenuhnya ak merasa nggakenak wkt itu, tp feelingku yg membuatku dan ak
memilih utk pergi dan menjauh~
Pada wkt aku sedang mulai belajar mengembangkan bakatku dibidang
organisasi dan ikut terlibat dalam berbagai macam event, banyak sekali
pihak yg mengajariku, mengenalkanku, berbagi pengalaman, dan ak jg nggak
sendiri, aku bersama seorang partner yang
tinggi-putih-ganteng-cool- seru-edan-dan ngeselin. Bisa dibayangin nggak? Ak lg belajar
mengembangkan kemampuan dan bakat eh kok malah dibarengin sm org yg
nggak serius, pusing deh. Tp nggakpapadeh, diterima aja. Itung-itung
nglatih kesabaran.((padahal nyatanya aku yang sukanya mutung)). Bhay!
Oke. Ak nggamau banyak bahas soal partner itu. Banyak sebenarnya kalo
mau nyritain nih orang, paling setahunpun nggak kelar. Males. Ngeselin.
Betek. Ak selalu kena bully gegara dia. Jadinya ak males utk bahasnya.
Tp btw terimakasih sudah mau jd partner disaat aku mulai belajar. Emg
sih jujur aja ak sempet buatin 'sesuatu' buat dia pas dia ultah, cuma ya
itu jg nggak sbg simbol apa2, ya sbg ucapan terimakasih aja selama ini,
tp ya pemikiran org kan kita nggataudeh gimana, nganggepnya apa. Lagian
semua shbt2ku jg ak ksh hal yg sama kok. Jgn ge-er tolong:')
Semester tiga. Aku duduk dibangku kelas IPA. Alasannya sih
simple, karena aku bingung memilih jurusan pada ahirnya aku masuk
dikelas IPA. kelas ipa itu ntar banyak pilihan melanjutkan kuliah
disegala prodi, pindah prodi di wkt kuliah pun bisa dilakukan oleh
anak-anak ipa. Itu salah satu enaknya jadi anak ipa. Tapi menurutku
masuk dikelas ipa itu susah-susah-susah-gampang. Iya, sampai skrng ak
bingung dengan apa sebenarnya bakat--kemampuan yg ada di otakku.
Semester dua hasil tes IQ aku bisa masuk kelas ipa maupun ips, ahirnya
ak memilih ipa. Tapi giliran aku masuk ipa, justru nilai mapel ipa aku
selalu remidi. Tuhan, apa yg sebenarnya terjadi. Sedih banget nggak sih?
Daaan.... Disini prestasi akademikku melakukan terjun payung. Iya yg
tadinya ak bisa masuk 5 besar teratas, di semester ini aku bahkan masuk
dalam 10 besar terbawah. Amazing! Oiya ngobrolin soal hati, hatiku mah
siapa yg tau. Cuma aku sama Allah yang tau:') ak nggak brani cerita
lebih kesana kemari ke orang-orang guys. Aku nggatau knp. Ak nggak ada
nyali. Emg sih ak ciut. Kalopun ak curhat ke shbt ku, ak cuma nyritain
apa permasalahnnya aja, selebihnya enggak. Ak bingung. Aku takut. Orang
yg pertama kali aku critain ttg sesuatu yg aku rasain itu sahabatku SMP.
sebut aja Brobos. Dari awal masa putih-biru emg kita saling suka curhat
satu sama lain, kita saling ngasih nasihat, seru-seruan bareng,
ngrumpi, dan pokoknya seru deh. Udah lama ak deket sama brobos, ak udh
percaya bgt sm dia. Dia emg paling my best. Uluhuluuh.. Well lambat laun
waktu semakin berjalan. Semester tiga hampir aja selesai. Dimalam itu,
ak nggak ngerti dengan apa yg sebenarnya terjadi. Tibatiba ada org yg
meminta maaf ke aku. Apa iya org bisa punya dosa dengan tanpa sebab?
Enggak kan? Aku berusaha utk trs menanyakan apa maksudnya tapi nihil,
tanpa ada respon yg memuaskan dan tanpa ada kejelasan. Berbicara soal
hati emang susah ya guys. Begitu rumit. Bahkan susah untuk diungkapkan.
Capek aku ngomongin soal ini, nggak ada gunanya. Lanjut ajalah. Eh
tunggu. Di waktu ini ak jg mulai mengenal lebih dekat dengan teman-teman
perempuanku. Ciwiciwi yg sblmnya cuma sekedar kenal dan tau aja. Seru
banget kalo udh ngumpul trus ngrumpi bareng mereka. Nggak cuma itu,
temen-temen kelas juga seru-seru ternyata. Banyak banget kejadian yg
nggak bisa ak critain satu per satu. Tipe-tipe tiap individu nya juga
seru, saling nglengkapin pokoknya uuuw. Disaat ak merasa nggak enak
dengan kondisi hati yg saat itu lg berantakan, ak ngrasa beruntung bisa
punya ciwiciwi dan temenkelas yg bisa bikin ak tertawa dan bisa hibur ak
banget. I'm verry proud of you guys! Muah.
Semester empat. Aku berusaha kembali fokus mengejar
ketertinggalanku dibidang akademik dan berusaha melupakan isi hati yg
nggatau knp malah berantakan(?) well alhasil walaupun nggak masuk di 10
besar teratas setidaknya aku telah berusaha utk berada ditengah-tengah
antara mereka-mereka. Alhamdulillah. Tapi ak butuh usaha lebih lagi,
perjalananku nggak cukup sampai disini aja. Bismillah.. Oiya di semester
ini ak tergabung dalam sebuah project yg cukup besar, karena blm pernah
dilaksanakan sblmnya disekolahku. Meeting sana sini, nyari dana banting
tulang, semangat membara, nelfonin manager artis sampai pulsa habis,
kepoin sosmed semua artis, sampe nntn konser gratis aku lakuin waktu
itu. Nyari pengalaman dan mengisi waktu ajasih. Sayangnya, semangat
membara yg ada wkt itu skrng udh nggak ada lagi baunya. Rintangan dan
hambatan ditengah kesibukan lambat laun membuat project yg direncakan
ini memudar. Ntah akan dilanjutkan kembali atau tdk. Tapi aku janji,
jika project ini benar-benar terjadi esok, aku pasti akan berbagi cerita
di tempat ini. Soal temen-temen kelas makin hari makin kompak. Jadi
suka main bareng kemanamana. Jadi suka nyontek bareng hahaha Bahkan
party bareng disalah satu rumah temenku. Seruuu! Kayaknya disemester
ini, aku jadi semakin deket sama salah seorang ciwiciwiku. Wkt itu, ntah
kapan ak lupa, dia tiba-tiba menanyakan soal.... Soal apa ya? Ak
bingung aku harus menyebutnya apa disini. Engg? Sebut saja soal kawan.
Iya mungkin lebih tepatnya aku menyebutnya 'kawan' utk diplace ini.
Soalnya kalo ak nyebutnya blablabla, di place atas tadi udh ada, jadi
mending aku sebut aja dengan sebutan yg lain. Sungguh, aku hanya ingin
berbagi cerita, melepas kepenatan yang selama ini cuma bisa kupendam.
Tanpa hrs org yg mungkin skrng sedang membacanya 'merasa' atau tidak
dengan apa yg sebenarnya terjadi. Sungguh, ak bukan bermaksud apa-apa.
Lanjut. Tadi sampe mana? Oke, salah seorang ciwiku ini tiba-tiba
menanyakan soal apa keterkaitanku dengan kawan itu. Ak kaget. Aku nggak
paham. Aku nggatau aku harus gimana. Aku jawab aja aku sama kawan memang
berteman biasa, ya karena selama ini aku ngrasa juga seperti itu.
Ciwiku ini masih terus berusaha menguak dan terus mengintrogasiku dengan
segala macam caranya sampai-sampai pada ahirnya ak dengan terpaksa, iya
sangat terpaksa, aku ahirnya bercerita. Tapi sebelum itu, jadi,
alasanku aku mau bercerita karena ciwiku ini punya cerita tentangku. Nah
mulai dari sini aku sedikit demi sedikit, hari demi hari, menjadi tau
apa yg sebenarnya terjadi, menjadi tau apa yg harus kulakukan, menjadi
tau bagaimana kerasnya hidup, menjadi tau bagaimana cara melepas tali
sepatu, menjadi tau kenapa aku bisa kenyang, menjadi kuat, menjadi
tangguh, menjadi pemberani, menjadi, menjadi, dan menjadi diriku
sendiri. Antara percaya dan tdk dengan apa isi cerita ciwiku itu.
Sampai-sampai ak cuma bisa terdiam. Iya ak bener-bener diam. Berfikirpun
tidak. Aku sudah tdk tau lagi aku harus berfikir gimana, aku harus
bertindak gimana, aku harus bersikap gimana, iya untuk saat itu.
Malamnya, maaf aku harus jujur, utk pertama kalinya aku meneteskan air
mata karena soal seperti ini. Kata-kata dari mulutku nggak bisa keluar,
sikap yg harus aku lakukanpun ak nggatau aku harus bagaimana, raut wajah
juga aku nggatau aku saat itu sedang bagaimana sedang seperti apa.
Disini aku bener-bener nggak paham dengan apa yg sebenarnya terjadi
denganku. Disuruh berceritapun ak saat itu bingung ak hrs bercerita apa.
Sedih. Iya aku sedih. Aku sedih karena aku nggatau aku hrs bagaimana.
Aku yg sudah sebesar ini, yg wkt itu berumur 16th, ak msh blm paham ttg
apa yg aku alamin. Oke maaf ak menetes lagi skrng. Malam ini sunyi.
Sepi. Aku Berusaha mengingat ttg dulu yg pernah terjadi, tp aku rasa aku
nggak sanggup dan aku nggak mau lagi. Oke cukup sampai disini. Iya,
berawal dari situ aku mulai sangat dekat dengan ciwiku. Dia suka cerita
ttg pacarnya, kegundahan hatinya, suka cerita ttg kawan yg sbnrnya aku
udh nggamau tau lagi tp ciwiku tetep ngebet cerita, dan banyaklah
pokoknya. Oiya. Disini, saya Resa Arum Salindri akan membuat pengakuan
tentang apa yg saya rasakan. 'I just feel comfortable. No more!'
--please, itu rahasiaku selama ini, apapun yg ada dibenakmu, aku harap
km bisa diam soal apa yg km baca disini. Seneng aja seru sih, cuma ya
gitu, cukup sampai disitu, nggakbisa dan nggakmau lebih. Tunggu! Km
bingung ya ak nyritain soal siapa? Kl km bingung silahkan jongkok,
setelah itu istighfar 3x hihi enggak deng bercanda aja, biarkan ini
menjadi misteri. Kalo km tau, ya itu td, aku harap km bisa diam. Km blh
nggak diam soal ini, tp nggak diamnya cm boleh sama aku. Janji ya? Well,
lambat laun, hari berganti hari, waktu terus berjalan, ak menjadi
terbiasa menjalani hari-hariku seperti ini. Tanpa ada banyak rasa
kegundahan di hati. Iya aku berusaha enjoy dengan hidupku skrng ini.
Berusaha bersyukur dengan apa yg allah berikan kepadaku. Dan semakin
lama pula aku jd semakin tau apa aja yg sebenarnya terjadi yg dulunya ak
nggatau. Dunia itu keras banget banget. Begitu jahat. Melihat ttg itu,
ak jd merasa semakin bersyukur karena dulu ak hampir aja terjebak dalam
zona neraka, tp ternyata untungnya ak lbh memilih mengikuti kata hatiku
untuk memilih pergi, mundur, dan menjauh. Toh hikmahnya jg aku menjadi
terlindungi. Alhamdulillah, terimakasih ya Allah.
Well, semester lima. Hasil akademik nggak terlalu begitu
memuaskan, tp aku berusaha bersyukur dengan apa yg udh kuraih, hasil
kerja kerasku. Disini ak jg bener-bener merasa free kalo utk urusan hati
hahaha ntahlah apa yg telah terjadi sama aku. Di semester ini aku
bener-bener lg nggak mood kalo udh ngurusin soal hati. Aku bener-bener
lg pengen ngrasain hangatnya deket sama keluarga-sahabat-teman-dan
orang-orang disekelilingku. Oiya diwaktu ini ak jg mulai belajar
berbisnis. Aku barengan sama seorang sahabatku sejak SMP melakukan
bisnis kecil-kecilan. Seru ternyata. Ngitung rugi laba, data orang-orang
yg melakukan preorder, bawa uang banyak, promo sanasini walau baru
dilingkup sklh, sempet banyak banget keraguan, ah pokoknya banyak banget
yg bisa dirasain dari sini. Aku sama shbtku ini bener-bener for the
first time guys melakukan dan bljr bisnis kayak gituan. Uuuuuww. Aku jg
tergabung di panitia buku tahunan sekolah. Banyak banget ternyata
mekanisme yg kudu diselesaikan. Mana anak-anak panitia juga gesrek semua
ga ada yg bener,duhduuh.. Tapi walaupun gitu ak jd seneng, lagilagi
dapet pengalaman baru, kenal sama crew fotografernya--punya temen baru
lagi, suasana baru lagi bareng orang-orang baru. Alhamdulillah hidupku
asik!
nah sekarang yg trs menghantuiku adalah mau lanjut belajar dimana aku
besok? Mau ambil jurusan apa? Aku suka sedih kalo ada yg bertanya
kalimat itu. Karena aku sendiri blm yakin dengan jurusan yg aku pilih.
Masih ada beberapa list jurusan yg aku minati, tapi ya gitu, blm
mengerucut
well, apapun yg terjadi, apapun yg ak pilih bsk, doakan ya gengs, aku
bisa mendapat hasil yg terbaik dan masuk dijurusan yg terbaik pula,
amin.
Kuranglebih 3 bulan lagi aku UN guys. For the firts time
juga pakai metode CBT(computer based test). Ada kelebihan da kekurangan
menggunakan metode ini. Cuma ya gitu, apapun yg terjadi semoga, doain
aku yaaa, aku mendapat hasil yg memuaskan. Amin.
Banyak banget sebenernya yg masih pengen aku bagi ditempat ini. Cuma apa
daya, tanganku kayaknya udh kriting nih ngetik segini. Bsk lain wkt
kalo aku selo, aku pasti kok berbagi ceritaku lagi. Jangan pernah bosan
ya membaca coretan usangku. I will miss you. See you~