“Lalala… selamat pagi dunia.” ,seruku
sambil membuka jendela kamarku. Aku sengaja bangun pagi hari ini. Entah kenapa
atau mungkin berkat Arvi yang membuatku semangat menjalani hari-hariku. Seperti
biasa aku mengerjakan hal-hal yang biasa kulakukan setelah bangun tidur.
Setelah semuanya beres dan rapi, dengan riang aku melangkahkan kaki melewati
anak tangga untuk menuju keruang makan.
“Selamat pagi, mama.” ,sapaku kepada mama yang sedang menata piring diatas
meja makan. “Pagi juga sayang. Tumben jam
segini udah bangun? Semangat banget lagi.” ,sambung mama kepadaku. “Iya dong, mam. Kita harus selalu semngat
dalam menjalani har-hari kita. Apalagi ini masih pagi. Udara masih segar. Matahari
juga masih tersentum cantik. Masa kita ga semangat sih? Padahalkan kita udah
disambut dengan pagi yang indah nan cerah ini.” ,celetohku kepada mama. “Iya deh iya. Yaudah, ini sarapan dulu”. “Oke
mam, terimakasih ya.” .
“Hai
hai. Selamat pagi teman-teman.” ,sapaku kepada teman-teman yang sedang
ngobrol dikelas. “Halo, selamat pagi juga
Arla.” ,jawab Risa. “Kayaknya ada
yang lagi seneng nih?” ,sambung Nita penuh curiga. “Kamu semangat banget sih, La? Cerita dong. Kalo diliat dari
bau-baunya kayaknya kamu punya rahasia sesuatu ya sama kita yang ga kamu
certain?” ,timpal Amel penuh selidik. “Aduduh
teman-temanku tersayang, kalian apaan sih tanya-tanya gitu kaya wartawan aja deh.
Oiya, aku bukannya enggak mau cerita kekalian, tapi aku hanya belum mau cerita
aja sama kalian.” ,jawabku memberi penjelasan. “Huu Arla. Sini cepet cerita sekarang aja.” ,sambung Nanda
penasaran. “Iya, La.
Cepet cerita sekarang aja. Keburu bel nih.” ,teman-teman lain ikut
penasaran. “Aih, kalian kepo banget sih?
Ntar deh aku pasti bakal cerita kekalian.” ,jawabku asal.
Tidak
lama kemudian bel masuk berdering. Jam pelajaran pertama adalah biologi. Bu
Nani guru biologi kelasku termasuk guru yang suka mencatat banyak. Sehingga
kebanyakan murid tidak suka jika diajar oleh Bu Nani. Pertemuan kali ini, Bu
Nani memberikan tugas untuk membuat makalah tentang hama dan penyakit pada tumbuhan secara
berkelompok. Aku dan teman-teman memutuskan nanti sepulang sekolah untuk
mengerjakan tugas tersebut di rumahku. Pulang sekolah, aku dan teman-teman
langsung menuju rumahku. Membuat makalah adalah tugas yang cukup mudah untuk
kami kerjakan. Sehingga hanya dengan waktu 2jam, makalah kami sudah selesai.
“Arla
daritadi lagi SMSan sama siapa sih kok sambil senyum-senyum gitu?” ,Amel
membuka pembicaraan. Karena sangat penasaran, Nanda dan Nita langsung merebut
handphone yang sedang berada ditanganku. Nita mendapatkan hpku. Dengan nada agak
berteriak, Nita memberi informasi kepada teman-teman yang sedang bersamanya. “SMS dari Arvi! Waw! Ayo kit abaca!” .
sebelum Nita membuka SMS dar Arvi, aku langsung merebut hp yang ada ditangan
Nita sambil berteriak, “Oke, aku mau
cerita sekarang.”. Teman-teman Arla langsung membungkam. Arla menceritakan
parmasalahan awal yang dia rasakan mengenai virus jatuh cinta sampai akhirnya
dia bisa sering berkiriman pesan dengan
Arvi. “Cie Arla.” . “Eeaaa Arla.” ,ledek teman-temannya. “Apaan sih kalian . biasa aja lho.”
,Arla jadi sewot sendiri. “Aku percaya
sama kalian. Janji jangan sampai ada yang tau soal ini ya.” ,perintahku
kepada teman-temanku. Dan mereka hanya menjawab, “Sipdeh, La.” . “Iya, janji.” . karena hari sudah sore, teman-teman Arla pulang
kerumah masing-masing.
* * *
0 komentar:
Posting Komentar